Minggu, 24 Mei 2009

FENOMENA JATILAWANG

Sekitar tanggal 9 Mei 2009 yang lalu,masyarakat desa Karang Luwas kecamatan jatilawang kabupaten banyumas jawa tengah telah di resah kan oleh fenomena alam yaitu semburan gas alam di area sawah.tapi menurut penuturan salah seorang warga bahwa semburan itu bukan yang pertama kali nya melainkan dulu juga pernah terjadi,tapi masyarakat tidak melaporkan fenomena itu,karna masyarakat menganggap bahwa ituhal yang biasa.
Tapi kali ini masyarakat melapor kepada kepala desa,karena masyarakat mulai mengetahui bahwa hal itu sebuah fenomena alam yang tidak biasa,masyarakat mengetahuai ketika hari itu juga terjadi pembagian gas untuk mastarakat dari pemrintah tentang konversi mitan(minyak tanah) ke gas,jadi mungkin mengangap bahwa fenomena tersebut tidak biasa.
Dalam fenomena ini kepala desa karang luas melapor kepada kecamatan,dari pihak kecamatan langsung menghubungi dinas ESDM(Energi dan sumber daya mineral).seketika itu juga pihak dinas ESDM langsung menanggapi fenomena itu bahkan langsung menghubungi Dinas ESDM Pemrintah DT I Jawa tengah.
Dalam prediksi mereka bahwa di daerah karang luas terjadi fenomena gas alam itu di karenakan gas metan (CH4) yang terangkat melalui celah-celah tanah.pada tanggal 13 mei 2009 tim unsoed langsung ke lokasi untuk memastikan kenapa bisa terjadi semburan gas di daerah karang luas,setelah kami melihat data-data lapangan, meliputi kondisi morfologi, kondisi batuan, struktur geologi serta setting geologi daerah tersebut dalam petageologi dapat kami simpulkan bahwa daerah itu dahulunya sebuah laut transisi yang di perkirakan sebagai penyebab terjadi nya gas alam tersebut.karna di daerah tersebut terdapat nya sungai yang hampir semua batuan nya sedimen yang kami asumsikan bahwa bataun tersebut sebagai key word dalam teka teki gas ala mini.karena dalam semburan gas pertama di temukan nya migrasi tersier yang jenis batuan nya sedimen yang sama di area sungai tersebut.
Jadi kami simpulkan bahwa daerah tersebut berpotensi untuk natural gas.jadi wajar kalau daerah tersebut menyemburkan gas alam.
Dalam teori sistem pembentukan minyak dan gas bumi ada beberapa syarat, sebagai berikut:
1. Terdapatnya batuan induk (source rock ),yaitu batuan sedimaen yang mengandung bahan organic.
2. Batuan induk tersebut mengalami pematangan (diagenesa) yang menyebabkan terbentuknya gas.
3 Adanya migrasi yaitu proses berpindahnya minyak dan gas bumi yang terbentuk di source rock menuju lapisan reservoir.
4. Adanya batuan reservoir yang merupakan batuan sedimen berpori sehingga minyak dan gas bumi dapat tersimpan di situ.
5. Terdapatnya batuan penutup yang merupakan batuan sedimen kedap yang menyebabkan minyak dan gas bumi tidak bias keluar, atau terbentuk sistem perangkap minyak dan gas.
bila sistem perangkap ini mengalami kebocoran, maka minyak dan gas yang terperangkap akan merembes, muncul kepermukaan.

Gambar terjadinya gas alam


Jadi sudah sangat jelas sekali bahwa fenomena alam yang ada di karang luas itu terjadi karena, bocornya sistem perangkap gas yang telah terbentuk didalamnya. adapun sebab-sebab kebocoran sistem perangkap tersebut bisa berupa:

1.Retaknya lapisan batuan penutup.
keretakan ini bisa terjadi karena tekanan gas sudah lebih besar dibandingkan dengan kemampuan elastisistas, plastisitas dan permebilitas batuan penutup. atau bisa juga karena sebab mekanik lainnya misalnya karena usikan dari luar (dibor dll).
2. Volume Gas yang terperangkap telah melebihi kapasitas sistem perangkap.
kelebihan ini yang kemudian bocor atau merembes kepermukaan tanah.

Gas alam yang terbentuk dalam kondisi ini lazim disebut juga sebagai gas rawa, dengan kandungan komposisi gas metana, etana, propane, butane dan belerang. di bawah ini adalah tabel mengenai komponen dan presentase nya

komponen Persentase
Metana 80-90%
Etana 5-15%
Propana dan butana < 5 %


Dengan komposisi seperti itu sebenarnya, gas ini bisa digunakan untuk keperluan industri atau rumah tangga.



Tim unsoed

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and 2009 Wedding Dresses. Powered by Blogger